"Assalamu'alaikum,Welcome to my blog dear friends"

Pages

Friday, August 17, 2012

Lebaran Yang Fitri

Tak terasa sudah hampir satu bulan kita melaksanakan ibadah puasa. Sedih rasanya mau berpisah dengan bulan puasa yang penuh berkah, pahala, dan ampunan. Tetapi rasa gembira dan bahagia juga terasa, karena itu berarti kita berhasil menunaikan kewajiban dari Rabb Sang Maha Pemurah. Lebaran tlah tiba....Lebaran tlah tiba.....lebaran tlah tiba.....Alhamdulillah.
Bagi yang puasanya bolong, jangan lupa kewajiban meng-qodho puasa. Semakin mendekati lebaran, rasa sedih itu kian terasa. Apakah Ramadhanku kali ini diterima ataukah hanya lapar dan dahaga belaka? Akankah diijinkan menjumpai Ramadhan di tahun mendatang? 

Kenapa saat ini banyak sekali orang-orang yang dengan ringannya meninggalkan ibadah puasa yang begitu agung ini? Di mana-mana terlihat orang-orang yang tidak berpuasa dengan tiada bermalunya makan dan minum di tempat-tempat umum padahal dia mengaku muslim. Sedih sekali.......
Ingat,  orang tuaku melatih kami berpuasa sejak umur 5 tahun. Langsung berpuaa penuh, karena yang namanya puasa setengah hari itu, ya sama saja dengan tidak berpuasa. Memang seharusnya dari kecillah ditanamkan  pengertian dan latihan ibadah-ibadah wajib. Memang saat kecil kita akan sangat tersiksa dengan berpuasa. Bintik embun pun kelihatannya sangat menggoda untuk membasahi tenggorokan yang kering. Tetapi apabila adzan mahgrib tiba, seluruh rasa terpaksa itupun luntur sudah berganti dengan kegembiraan dan kesenangan karena hidangan yang tersedia. Setahun dua tahun pertama memang masih menjadi pertanyaan kenapa aku harus puasa, Tetapi tahun-tahun berikutnya pertanyaan itu menjadi kegembiraan saat bertemu kembali bulan puasa. Apalagi ada tradisi mudik, sehingga ketika lebaran yang fitri akhirnya tiba, kita merayakannya beramai-ramai dengan sanak keluarga yang sengaja datang dari jauh untuk berkumpul dan bersilaturahmi. Rasanya senang sekali, kapan ya ramadhan lagi?
Saat hari lebaran terhidanglah makanan-makanan lezat yang menggugah selera. Lebaran tahun ini pun kami berkumpul semua, sehingga menu yang tersedia benar-benar disiapkan karena untuk menjamu orang banyak. Kami siapkan empek-empek, lontong, rendang, sayur buncis, sambal cengek, es buah, duuuuh, lezzzaaaatnya..
Serunya lagi ditempatku tradisi keliling ke rumah-rumah masih berjalan, walaupun tidak seramai dulu. Biasanya pada hari lebaran setelah sholat ied bapak-bapaknya akan berkumpul kembali ke masjid dan secara bersama-sama mendatangi rumah-rumah untuk bersilaturahmi, tapi rumah yang didatangi terbatas pada yang ikut rombongan saja. Nama tradisi ini adalah "pantauan".
Sewaktu kecil kami senang sekali, berkunjung ke rumah tetangga. Berkunjung ke rumah orang disebut "sanjo". Nah, saat lebaran adalah waktu yang paling pas untuk berkunjug ke rumah tetangga. Asyiknya karena di rumah-rumah yang dikunjungi biasanya tersedia hidangan khas lebaran yang bermacam-macam jenisnya. Kadang-kadang ada juga yang menyiapkan uang kecil untuk diberikan kepada anak-anak yang sanjo tadi. Wuuaduh, dobel senangnya...
Sekarang sudah tidak banyak anak-anak yang sanjo ke rumah-rumah. Mereka lebih senang pergi ke pasar untuk membelanjakan "THR"-nya yang di dapat.
Alangkah senangnya hidup dalam Islam, alangkah senangnya bisa merasakan berpuasa, alangkah senangnya bisa merasakan Lebaran yang fitri, yang di nanti-nanti, senangnya silaturahmi.

No comments:

Post a Comment